Pengerjaan proyek pengembangan Bandara Silangit di Siborong–borong, Tapanuli Utara, ditargetkan PT Angkasa Pura
(Persero) II bakal selesai pada September 2016. Adapun pengerjaan
proyek meliputi perluasan bandara dan pembangunan tower pemantau
penerbangan yang baru. “Airnav juga sudah bersedia membangun
tower di sini,” kata Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT Angkasa Pura
(Persero) II di bandara Silangit, Siborong-borong, Tapanuli Utara.
Nantinya dengan dukungan tower baru itu,
pesawat berbadan sedang seperti Boeing 737 bakal lebih nyaman mendarat
di bandara itu. Bandara Silangit sendiri sejauh ini baru bisa didarati
pesawat baling-baling seperti milik Wings Air serta Susi Air, dan jet
Bombardier milik Garuda Indonesia. Adapun, rencana perluasan bandara
Silangit terbagi dua. Pertama, perluasan fisik terminal penumpang pada
bulan April 2016. Angkasa Pura II akan memperluas terminal dari 500
meter persegi (m²) menjadi 1.706 m². Dus kapasitas terminal akan
membesar dari 80 penumpang per jam menjadi 3.000 penumpang. Angkasa Pura
II juga bermaksud melengkapi terminal penumpang dengan area komersial
seluas 141 m².
Kedua, perluasan landasan pacu pada Mei
2016. Angkasa Pura II akan memperluas landasan pacu dari semula 2.400
meter x 30 meter menjadi 2.650 meter x 45 meter. Angkasa Pura II juga akan memperkuat
struktur landasan pacu supaya bisa menampung empat pesawat sekaligus.
“Mudah-mudahan Sriwijaya dan Batik Air bisa masuk,” harap Budi. Meski rencana pengembangan bandara sudah
tersusun manis, Angkasa Pura II belum mematok untung bandara Silangit.
Target pendapatan bandara itu tahun ini adalah Rp 300 juta, atau naik
100 persen ketimbang realisasi tahun lalu. Sementara biaya operasional
tahunan bandara itu sekitar Rp 1 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar