Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep
mengaku pesimis bisa mengembangkan Bandara Trunojoyo sehingga bisa
menjadi sebuah bandara yang digunakan oleh penerbangan komersial.
Pasalnya, memasuki tahun kedua Bandara Trunojoyo melayani penerbangan
perintis yang mendapatkan subsidi dari Kementerian Perhubungan, belum
ada perkembangan berarti dari bandara ini.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten
Sumenep Muhammad Fadillah mengatakan bahwa pada tahun lalu penerbangan
perintis di Bandara Trunojoyo dilayani oleh maskapai penerbangan Susi
Air, sedangkan pada tahun ini dilayani oleh Airfast Indonesia. Namun,
jumlah penumpang yang menggunakan jasa penerbangan dari dan menuju
Bandara Trunojoyo hingga tahun kedua ini belum mengalami peningkatan.
Padahal, pada tahun pertama Bandara Trunojoyo melayani penerbangan
menuju dua destinasi, yaitu Surabaya dan Jember. Di tahun kedua, Bandara
Trunojoyo hanya melayani penerbangan dari dan menuju Surabaya saja.
Penerbangan Sumenep-Jember tidak dilanjutkan karena sepi penumpang.
Menurut Fadillah, pada tahun ini jumlah
penumpang yang menggunakan jasa penerbangan dari Sumenep ke Surabaya dan
sebaliknya juga tidak banyak. Malah jumlah penumpang yang naik tidak
pernah memenuhi target sebanyak 12 kursi dari total 20 kursi yang
tersedia. “Sampai sekarang rute Sumenep-Surabaya-Bawean, hanya dari
Surabaya ke Bawean yang full seratus persen. Tapi kalau dari Sumenep ke
Surabaya normal-normal saja, artinya mereka yang memanfaatkan
penerbangan dari Sumenep hanya orang yang tingkat ekonomi menengah ke
atas,” terangnya.
Airfast Indonesia melayani penerbangan
perintis dari Sumenep menuju Surabaya menggunakan pesawat DHC-6 Twin
Otter yang berkapasitas 20 kursi. Namun, karena pesawat juga mengangkut
barang dan kargo lainnya, jumlah penumpang maksimal yang boleh diangkut
hanya 12-15 penumpang. “Selama ini jangankan 12 penumpang, penumpang
maksimal hanya enam orang,” keluh Fadillah, sembari menambahkan bahwa
harga yang dipatok pada penerbangan Airfast Indonesia lebih murah
dibandingkan dengan penerbangan Susi Air pada tahun lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar