Maskapai penerbangan nasional Garuda
Indonesia mengaku ingin anak usahanya yang bergerak dalam bisnis
penerbangan berbiaya rendah, Citilink Indonesia, bisa menguasai
penerbangan domestik di Indonesia. Keinginan itu memang sangat mungkin
bisa dicapai berkat ekspansi yang dilakukan oleh Citilink Indonesia.
Saat ini dua anak usaha Garuda
Indonesia, yaitu Citilink Indonesia dan Garuda Maintenance Facility
(GMF) AeroAsia, memang memiliki performa yang mentereng. GMF AeroAsia
sendiri telah menjadi perusahaan perbaikan dan perawatan pesawat
terbesar di Indonesia. “Kami ingin Citilink bisa memiliki jaringan yang
luas, dengan grup GMF ingin mendominasi pasar domestik. Hal ini
bertujuan agar kami bisa mengambil peran dalam pengembangan industri
daerah yang lebih luas,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Arif
Wibowo.
Menurut Arif, Garuda Indonesia sebagai
induk usaha tidak mungkin bisa menguasai semua segmen. Oleh karena itu,
Garuda Indonesia mengerahkan Citilink Indonesia agar bisa menguasai
segmen menengah ke bawah, sedangkan Garuda Indonesia menyasar pelanggan
dari kalangan menengah ke atas. “Hal ini tidak mudah karena tantangannya
banyak, untungnya saat ini kondisi Citilink sudah lebih stabil dalam
melakukan ekspansi,” tuturnya.
Citilink Indonesia baru saja menerima
kedatangan satu dari delapan pesawat Airbus A320 yang dijadwalkan tiba
pada tahun ini. Dengan tambahan pesawat baru, hingga akhir tahun nanti
Citilink Indonesia bakal mengoperasikan sebanyak 44 pesawat Airbus A320.
Pesawat yang baru tiba ini rencananya akan digunakan untuk membuka tiga
rute penerbangan baru, yakni Medan-Banda Aceh, Medan-Pekanbaru, dan
Pekanbaru-Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar