Angkasa Pura II selaku salah satu operator bandara di Indonesia mengaku saat ini masih kesulitan untuk mengoperasikan bandara selama 24 jam penuh. Ada banyak alasan yang mendasari permasalahan ini, termasuk salah satunya adalah terkait dengan sumber daya yang ada.
Direktur Operasional Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo mengatakan, bandara-bandara di Indonesia tidak bisa beroperasi selama 24 jam bukan lantaran ada permasalahan teknis, melainkan karena ketersediaan sumber daya manusia (SDM). “Bandara 24 jam itu terkendala SDM-nya. Harus disiapkan petugas yang tadinya dua shift menjadi empat shift. Berarti satpam dua kali lipat, petugas ATC dua kali lipat, dan lain-lain. Kalau masalah listrik sih tidak masalah, kami tinggal minta PLN,” ungkapnya.
Selain permasalahan SDM, Djoko mengatakan bahwa untuk mengoperasikan bandara selama 24 jam harus menyesuaikan dengan kebutuhan maskapai penerbangan. Jika tidak ada maskapai penerbangan yang beroperasi di malam hari hingga dini hari, akan sia-sia membuka bandara selama 24 jam. “Kalau misalnya 24 jam tapi tidak ada yang terbang kan sayang juga. Sehingga sementara beberapa (bandara) sampai pukul 24.00 saja,” tuturnya.
Meskipun belum mengoperasikan bandara selama 24 jam, Djoko mengaku pihak Angkasa Pura II akan memaksimalkan jam operasional bandara. Untuk saat ini sudah ada beberapa bandara yang beroperasi hingga pukul 24.00 WIB, di antaranya Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Kuala Namu Medan, Bandara Minangkabau Padang, Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, dan Bandara Supadio Pontianak.
sumber : indo-aviation.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar