The Hermitage Hotel (sumber: Beritasatu) |
Hotel bintang lima ini diresmikan oleh Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama, Kamis ( 5/6). Dengan atmosfer baru yang merupakan pusat kehidupan kalangan crème de la crème kota Jakarta, The Hermitage menjamin setiap pengunjung hotel akan merasakan sebuah pengalaman baru begitu tiba di pintu masuk hotel.
Gedung ini sempat beralih fungsi menjadi Universitas Bung Karno (UBK), lalu kosong, setelah akhirnya diambil alih oleh Grace Leo Associates (GLA) Hotels untuk direnovasi menjadi The Hermitage. GLA adalah operator hotel berskala internasional yang berpusat di Paris.
Menurut Ahok, pengelola hotel sudah berpikir maju karena mau mengelola gedung historis itu menjadi tempat bernilai ekonomi. Padahal, banyak pihak yang dengan sengaja merobohkan gedung tua bernilai sejarah untuk dibangun gedung baru.
"Kalau setiap tahunnya ada satu saja bangunan berkategori cagar budaya yang diubah menjadi hotel atau restoran bagus seperti ini, Jakarta akan menjadi sangat luar biasa. Hotel dan restoran, serta tempat hiburan lainnya, merupakan penyumbang terbesar untuk kas DKI," ujarnya.
Marketing Communication The Hermitage Hotel , Putri Pratiwi menjelaskan, Hotel Hermitage telah merenovasi dirinya dalam suasana khas, perpaduan warisan budaya adiluhung dengan cita rasa modern, dan akan membawa para tamu pada sebuah citra yang sangat personal dan nyaman.
”Dinding-dinding ruangan hotel dihiasi dengan beragam lukisan, patung, dan replika benda interior yang dirancang eksklusif untuk The Hermitage. Kesan mewah dengan sendirinya akan terbangkit saat menginap, atau berbisnis dengan kolega, maupun sekadar bersantai menikmati waktu luang saat makan siang dan malam bersama keluarga serta kerabat di seputar kawasan Menteng. Hadirnya The Hermitage memberi sofistikasi gaya hidup baru bagi tiap pribadi yang mengutamakan kenyamanan dan kemewahan,” ucap Putri.
Berada di bangunan sembilan lantai, The Hermitage memiliki 90 kamar mewah yang terdiri dari presidential suites, executive suites, junior suites, executive rooms, deluxe rooms, dan superior rooms. Masing-masing kamar, sebagian dilengkapi balkon. Kamar yang tidak berbalkon dilengkapi ruang tamu yang menawarkan konsep interior elegan, terinterpretasi dari gaya tahun 1920an.
GLA berafiliasi dengan Leading Hotels of the World (LHW) yang telah mewakili lebih dari 430 resort dan hotel terbaik di dunia dengan lebih dari 68.000 kamar. LHW yang berpusat di New York dengan kantor cabang di 25 kota di dunia sepenuhnya mendukung seluruh kegiatan positioning, branding dan pemasaran dari The Hermitage.
Setiap kamar dilengkapi dengan fasilitas standar seperti HDTV layar datar 40 inci, sambungan komunikasi, saluran internet kabel dan wi-fi serta tempat tidur tipe deluxe berpadu dengan warna-warna lembut dan material mewah dari interior ruangan yang memaksimalkan keindahan dan kenyamanannya.
Selain itu, tersedia Al Fresco Courtyard Cafe yang berlokasi di lantai dasar hotel menyediakan hidangan ringan, patisseries dan cocktails, serta La Vue Bar yang terletak di lantai sembilan, menawarkan tempat yang nyaman dan pemandangan indah dari kawasan Menteng.
Fasilitas lain yang ditawarkan The Hermitage adalah ruang meeting dengan luas lebih dari 350 meter persegi dengan cahaya alami, dimmer lights, dan sistem audio yang terintegrasi dalam sebuah ruangan yang mewah.
The Hermitage menawarkan sebuah pengalaman yang unik, elegan, dan tenang dengan nuansa kontras antara modernitas dan kesan sejarah masa lalu. Secara keseluruhan The Hermitage menjanjikan suasana intim dengan pelayanan berkualitas untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para tamu.
Sumber:Beritasatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar