Indonesia AirAsia mengaku khawatir dengan terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Bahkan kini nilai tukar rupiah sempat mencapai Rp 13.245 per dolar Amerika Serikat. Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko mengungkapkan bahwa penurunan nilai tukar rupiah bisa memukul industri penerbangan di Indonesia.
Sunu mengatakan, pemerintah harusnya segera membuat kebijakan yang bisa menahan laju dolar Amerika Serikat. “Kami semua prihatin ya dengan pelemahan rupiah. Kami akui itu pasti berpengaruh ke airlines,” ujar Sunu di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, seperti dilansir Kompas.com.
Menurut Sunu, sekitar 60-70 persen biaya pengeluaran maskapai penerbangan dalam bentuk dolar Amerika Serikat. Jika rupiah terus mengalami pelemahan, maka biaya pengeluaran maskapai penerbangan di Indonesia semakin membengkak karena pendapatannya sebagian besar dalam bentuk rupiah. “Pemerintah harus melihat secara serius karena tidak bisa dilepaskan pada mekanisme pasar. Pemerintah harus lakukan preventive action agar tidak lepas kontrol,” katanya.
sumber : indo-aviation.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar