Bisnis Tiket adalah sebuah bisnis modern yang menyediakan pembelian Tiket Pesawat, Kereta Api dan Hotel secara online. Kami memiliki manajemen bisnis yang telah teruji dalam menghasilkan profit yang besar dan pelayanan yang prima. Pengalaman dalam core business ticketing sudah tidak perlu Anda ragukan lagi. CV. Surya Online bekerja sama dengan banyak maskapai penerbangan, serta kurang lebih 2000 hotel di seluruh Indonesia dan PT KAI sebagai perusahaan resmi penjualan tiket kereta api.

PELUANG USAHA BISNIS TANPA MODAL
KONSEP BISNIS DENGAN RESIKO MINIM

Jika travel agen lain mengharuskan Anda untuk membayarkan sejumlah uang untuk biaya pendaftaran, kami tawarkan bisnis luar biasa ini secara GRATIS, tanpa biaya sepeserpun...

Bisnis dengan resiko minim, tidak ada target penjualan, tidak ada kemampuan khusus yang harus dikuasai...

Tidak ada yang berani memberikan discount / potongan harga tiket yang besar seperti yang kami tawarkan

 Apa Saja Yang Perlu Anda Persiapkan Untuk Menjalani Bisnis Ini?
1. Akses Internet;
2. Komputer / Laptop ;
3. Handphone / Smartphone;
4. Printer;
5. Meja dan kursi yang nyaman untuk bekerja;
6. Dan tentunya nomor rekening bank untuk bertransaksi dan menerima komisi dari kami.


Apapun background pekerjaan Anda, latar belakang, keahlian, daerah tempat tinggal, asalkan bisa terhubung dengan internet dan mempunyai seperangkat komputer atau laptop, bisnis ini sudah bisa dijalankan. Bagi yang memiliki smarthpone lebih mudah lagi, Anda bisa online dan bertransaksi di mana saja bahkan sambil hang out sekalipun.
Customer service kami selalu siap melayani Anda 7 x 24 jam, Anda dapat menghubungi kami via Telepon, SMS, YM dan email. Kami akan selalu ada untuk membimbing Anda menjalani bisnis ini, begitu juga bila Anda mengalami kendala dalam bertransaksi, silahkan diskusikan dengan kami melalui kontak CS Online.

Jalani Bisnis Tiket Ini dan Dapatkan Potensi Penghasilan
Hingga Rp. 6.262.500,- tiap Bulannya



Selasa, 30 September 2014

Mulai Bulan Oktober Garuda Indonesia hapus airport tax



Semarang (ANTARA News) - Mulai 1 Oktober mendatang maskapai penerbangan Garuda Indonesia menghapus airport tax dari harga tiket yang harus dibayarkan oleh penumpang, ujar General Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Semarang Flora Izza.

"Mulai tanggal tersebut penumpang Garuda Indonesia akan langsung membayarkan airport tax ke Angkasa Pura, sedangkan biaya tiket yang harus dibayarkan oleh penumpang ke Garuda Indonesia akan disesuaikan dengan biaya perjalanan yang riil," ujarnya di Semarang, Minggu.

Flora mengatakan karena Garuda Indonesia memasukkan biaya airport tax ke dalam tiket, kesan yang selama ini timbul adalah harga tiket Garuda Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan maskapai penerbangan yang lain.

Setelah pemberlakuan kebijakan baru tersebut, penumpang Garuda Indonesia akan dikenai biaya airport tax sesuai yang ditentukan oleh bandara masing-masing, sebab kebijakan pemisahan airport tax tersebut berlaku secara nasional, baik untuk penerbangan domestik ataupun mancanegara.

Dia mengakui selama ini Garuda Indonesia harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp2,2 miliar/bulan yang seharusnya tidak perlu dilakukan. 

Menurut dia, kerugian tersebut timbul karena tidak adanya penyelarasan airport tax pada tiket bagi penerbangan internasional.

Mengenai kondisi tersebut, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Priyo Jatmiko mengatakan pihak Angkasa Pura akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya penumpang, mengenai kebijakan baru tersebut.

"Kami akan turut memasyarakatkan sistem pembayaran baru airport tax bagi penumpang Garuda Indonesia kepada Angkasa Pura," katanya.

Setelah diberlakukan kebijakan tersebut, penumpang Garuda Indonesia akan melaksanakan mekanisme yang sama seperti penumpang maskapai penerbangan lain, yaitu membayar airport tax secara langsung di loket Angkasa Pura.

Pihaknya berharap, pelaksanaan kebijakan baru tersebut tidak memengaruhi operasional dan jumlah penumpang Garuda Indonesia maupun kepada Angkasa Pura. 
(KR-AWA/M029)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar