Bisnis Tiket adalah sebuah bisnis modern yang menyediakan pembelian Tiket Pesawat, Kereta Api dan Hotel secara online. Kami memiliki manajemen bisnis yang telah teruji dalam menghasilkan profit yang besar dan pelayanan yang prima. Pengalaman dalam core business ticketing sudah tidak perlu Anda ragukan lagi. CV. Surya Online bekerja sama dengan banyak maskapai penerbangan, serta kurang lebih 2000 hotel di seluruh Indonesia dan PT KAI sebagai perusahaan resmi penjualan tiket kereta api.

PELUANG USAHA BISNIS TANPA MODAL
KONSEP BISNIS DENGAN RESIKO MINIM

Jika travel agen lain mengharuskan Anda untuk membayarkan sejumlah uang untuk biaya pendaftaran, kami tawarkan bisnis luar biasa ini secara GRATIS, tanpa biaya sepeserpun...

Bisnis dengan resiko minim, tidak ada target penjualan, tidak ada kemampuan khusus yang harus dikuasai...

Tidak ada yang berani memberikan discount / potongan harga tiket yang besar seperti yang kami tawarkan

 Apa Saja Yang Perlu Anda Persiapkan Untuk Menjalani Bisnis Ini?
1. Akses Internet;
2. Komputer / Laptop ;
3. Handphone / Smartphone;
4. Printer;
5. Meja dan kursi yang nyaman untuk bekerja;
6. Dan tentunya nomor rekening bank untuk bertransaksi dan menerima komisi dari kami.


Apapun background pekerjaan Anda, latar belakang, keahlian, daerah tempat tinggal, asalkan bisa terhubung dengan internet dan mempunyai seperangkat komputer atau laptop, bisnis ini sudah bisa dijalankan. Bagi yang memiliki smarthpone lebih mudah lagi, Anda bisa online dan bertransaksi di mana saja bahkan sambil hang out sekalipun.
Customer service kami selalu siap melayani Anda 7 x 24 jam, Anda dapat menghubungi kami via Telepon, SMS, YM dan email. Kami akan selalu ada untuk membimbing Anda menjalani bisnis ini, begitu juga bila Anda mengalami kendala dalam bertransaksi, silahkan diskusikan dengan kami melalui kontak CS Online.

Jalani Bisnis Tiket Ini dan Dapatkan Potensi Penghasilan
Hingga Rp. 6.262.500,- tiap Bulannya



Rabu, 30 September 2015

Thai Lion Air Telah Dapatkan Sertifikat IOSA

Thai Lion Air, Afiliasi Perusahaan Penerbangan Lion Group
Thai Lion Air
Thai Lion Air, afiliasi perusahaan penerbangan Lion Group yang berada di Thailand, telah menerima sertifikat IATA Operational Safety Audit (IOSA). Artinya, standar keamanan dan keselamatan dari operasional Thai Lion Air sudah sesuai dengan standar ketat yang diterapkan oleh International Air Transport Association (IATA). Bahkan Thai Lion Air menjadi maskapai penerbangan berbiaya rendah atau low-cost carrier (LCC) pertama di Thailand yang mendapatkan sertifikat IOSA.

Chief Executive Officer Thai Lion Air Aswin Yangkirativorn mengaku merasa bangga Thai Lion bisa mendapatkan sertifikat tersebut. Sertifikat IOSA itu sendiri berlaku selama 24 bulan ke depan. “Thai Lion Air merasa bangga mendapatkan sertifikat IOSA. Walaupun kami baru di industri low-cost carrier Thailand, tapi kami senang bisa mencapainya dalam jangka waktu yang ambisius,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Thai Lion Air Darsito Hendroseputro menuturkan bahwa Thai Lion bisa mendapatkan sertifikat IOSA dalam waktu yang sangat singkat, hanya delapan bulan. Menurutnya sertifikat IOSA juga akan didapatkan oleh seluruh maskapai penerbangan di bawah naungan Lion Group. “Lion Air, Batik Air, Malindo Air, semua akan mendapatkan sertifikat IOSA tahun depan,” kata Darsito.



sumber : indo-aviation.com

Selasa, 29 September 2015

Garuda Indonesia Wisuda Pilot Baru Lulusan Bali Flight Academy

Maskapai Garuda Indonesia mewisuda 44 pilot baru
Maskapai Garuda Indonesia
JakartaMaskapai Garuda Indonesia mewisuda 44 pilot baru, termasuk enam orang pilot wanita, dari sekolah penerbangan Bali International Flight Academy (BIFA) pekan lalu. Para pilot baru tersebut merupakan pilot Garuda angkatan ke-22 dan 24.
“Kerja sama dengan BIFA ini sangat membantu perusahaan kita dalam pencapaian program ekspansi Perusahaan ke depannya, khususnya dalam memenuhi kebutuhan SDM pilot sejalan dengan pengembangan armada yang dilaksanakan,” ujar Direktur Operasi Garuda Indonesia, Capt.Novianto.

Menurutnya, wisuda ini sejalan dengan program pengembangan armada dan program ekspansi yang dilakukan oleh Garuda Indonesia untuk menjamin ketersediaan pilot-pilot yang berkualitas dan handal. Program pengembangan awak pesawat tersebut dilaksanakan melalui kerja sama dengan berbagai institusi dan sekolah penerbang.

Sementara itu, Chairman BIFA, Robby Djohan mengatakan bahwa kerja sama pelatihan para penerbang dengan Garuda Indonesia telah berjalan kurang lebih enam tahun dan telah menghasilkan lebih dari 519 pilot, 17 orang di antaranya adalah pilot wanita.
“Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan BIFA kepada maskapai nasional Indonesia. Kami sangat bangga dengan berbagai kemajuan yang telah diraih Garuda Indonesia, dan kami juga bangga telah menjadi bagian dalam program transformasi Garuda Indonesia, khususnya dalam mendukung Garuda Indonesia dalam merealisasikan visinya menjadi perusahaan penerbangan global,” ujar Robby.

Seluruh pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) penerbang dimaksudkan untuk mendukung ekspansi yang terus dilaksanakan maskapai pelat merah ini khususnya program pengembangan armada, di mana pada akhir tahun 2015 Maskapai Garuda Indonesia akan mengoperasikan sebanyak 190 pesawat (termasuk anak perusahaan Citilink).



sumber :  runway-aviation.com

Senin, 28 September 2015

2016, Garuda Datangkan 15 Pesawat Baru

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan mendatangkan 15 pesawat baru

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan mendatangkan 15 pesawat baru pada 2016. Pesawat-pesawat itu antara lain lima unit Airbus A330, satu unit Boeing 777, dan sembilan buah ATR 72-600.

“Untuk mendatangkan semua pesawat itu, pihaknya menerapkan skema operating lease guna meminimalisir resiko keuangan korporasi.”Ujar  Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo.

Nantinya pesawat-pesawat itu digunakan baik untuk menambah rute maupun frekuensi penerbangan. Salah satu rute baru yang bakal dirambah operator penerbangan berpelat merah ini adalah rute langsung Shanghai-Denpasar. (Azh)




sumber : infopenerbangan.com

Jumat, 25 September 2015

2016, Citilink Indonesia Datangkan Delapan Airbus A320

Citilink Indonesia kedatangan satu pesawat Airbus A320
Citilink Indonesia
Citilink Indonesia kedatangan satu pesawat Airbus A320 tambahan dua hari yang lalu, membuat jumlah armadanya kini menjadi 36 pesawat Airbus A320. Tidak puas sampai di situ, pada tahun depan anak perusahaan Garuda Indonesia itu akan kembali menambah armadanya dengan mendatangkan delapan pesawat Airbus A320 baru.

Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan bahwa delapan pesawat itu akan tiba secara bertahap mulai Februari 2016. Untuk mendatangkan pesawat tersebut Citilink melakukan investasi sebesar US$ 45 juta per pesawat yang uangnya bersumber dari pinjaman.

“Dua hari yang lalu baru datang satu pesawat. Jadi itu pesawat Airbus yang ke-36. Tahun depan masuk lagi delapan, Airbus A320 semua. Satu pesawat harganya US$ 45 juta. Kalau dananya dari pinjaman,” ungkap Albert.



sumber : indo-aviation.com

Garuda dan Citilink Kerjasama dengan DBM Cargo

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia
Citilink Indonesia
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia dan anak usahanya, Citilink Indonesia, melakukan kerjasama layanan kargo dengan PT Dharma Bandar Mandala (DBM) Cargo di Bandara Hang Nadim Batam. Melalui kerjasama itu, Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia menjadi pilihan utama bagi DBM Cargo dalam hal pengiriman kargo.

Kepala Cabang DBM Cargo Batam Yogie Firmansyah mengatakan bahwa DBM Cargo cabang Batam merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang layanan kargo dan warehousing. “Kalau kargo outbound kami melayani melalui semua maskapai, tapi penggunaan jasa pergudangan saat ini hanya Garuda dan Citilink Indonesia. Tapi kami juga tidak menutup kemungkinan bekerjasama dengan maskapai penerbangan lainnya untuk pengelolaan pergudangan,” kata Yogie.




sumber :indo-aviation.com

Kamis, 24 September 2015

Kerjasama BNN dan Garuda Indonesia

Garuda Indonesia sebagai maskapai terbaik milik Indonesia
Badan Narkotika Nasional (BNN) menggandeng Garuda Indonesia sebagai maskapai terbaik milik Indonesia dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara BNN dan Garuda Indonesia, Selasa (22/9) di kantor BNN, Cawang, Jakarta.

Nota kesepahaman ditandatangani secara langsung oleh Drs. Budi Waseso selaku Kepala BNN dan M. Arif Wibowo selaku Direktur Utama PT. Garuda Indonesia (Persero) TBK. Kedua belah pihak sepakat untuk saling bekerja sama dalam memerangi kejahatan Narkoba dan segala bentuk yang terkait dengan hal tersebut.

Beberapa hal yang menjadi poin dalam kesepakatan kerjasama diantaranya, pelaksanaan diseminasi informasi dan advokasi di bidang P4GN, pelaksanaan pemeriksaan tes uji Narkoba, dan pembinaan dalam pembentukan kader anti penyalahgunaan Narkoba. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dalam sosialisasi wajib lapor, pengawasan terhadap lalu lintas orang, barang, dan pos yang dicurigai melalui penerbangan domestik maupun internasional serta pelayanan jasa penerbangan.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan dalam rangka mewujudkan kebulatan tekad dan komitmen bersama dalam menyikapi kondisi darurat Narkoba. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Presiden Jokowi pada awal tahun 2015 yang lalu.



sumber : infopenerbangan.com

Rabu, 23 September 2015

Rupiah Terus Melemah, Garuda Masih Optimis Dapat Untung

Garuda Indonesia yakin masih bisa untung
Garuda Indonesia
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus mengalami pelemahan. Bahkan rupiah saat ini diperdagangkan lebih dari Rp 14.500 per dolar Amerika Serikat. Kondisi ini tentu saja akan memberatkan maskapai penerbangan yang biaya operasionalnya lebih banyak dikeluarkan dalam bentuk dolar Amerika Serikat, sedangkan pendapatan dalam bentuk rupiah.

Menanggapi kondisi ini, maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia mengaku sudah menyiapkan antisipasi. Malah Garuda Indonesia yakin masih bisa untung jika nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tidak lebih dari Rp 16.000. “Penurunan nilai rupiah tentu saja menekan margin kkeuntungan, tapi tidak terlalu dalam karena kami sudah melakukan kalkulasi nilai tukar hingga Rp 16.000,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra.

Menurut dia, beberapa cara yang digunakan perusahaan untuk tetap mendapatkan keuntungan di tengah kondisi sulit adalah dengan melakukan efisiensi non-fuel dan melakukan lindung nilai atau hedging. Hingga Agustus 2015, Garuda Indonesia telah berhasil melakukan efisiensi non-fuel sebesar US$ 95 juta, sedangkan penghematan bahan bakar mencapai US$ 213 juta.

Dia menambahkan, performa keuangan Garuda Indonesia masih akan positif meskipun ditekan kondisi nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat. “Kita sudah uji kalkulasi jika rupiah mencapai rata-rata Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat. Pastinya ada dampak, namun masih positif,” ungkap Ashkara.



sumber : indo-aviation.com

Selasa, 22 September 2015

Diskon Besar-Besaran Di Garuda Indonesia Travel Fair

Maskapai Garuda Indonesia bekerja sama dengan BNI dan BRI
Maskapai Garuda Indonesia
JakartaMaskapai Garuda Indonesia bekerja sama dengan BNI dan BRI kembali akan melaksanakan “Travel Fair” terbesar di Indonesia, yaitu Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2015. Pelaksanaan GATF 2015 kali ini merupakan periode ke-2, dimana GATF 2015 untuk periode ke-1 telah dilaksanakan pada bulan April 2015 lalu. GATF 2015 periode ke-2 tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 25 – 27 September 2015 mendatang di Main Lobby, Plenary Hall dan Cenderawasih Room, Jakarta Conventon Center (JCC) Senayan.

“Kami turut bangga dengan pelaksanaan GATF tahun 2015 untuk periode ke-2 ini, terlebih GATF kali ini untuk pertama kalinya kami akan bekerjasama dengan 2 (dua) bank BUMN ternama, yaitu BNI dan juga BRI, dimana melalui sinergi BUMN ini kami yakin GATF tahun 2015 ini akan berjalan lebih sukses dari tahun-tahun sebelumnya”, ujar Direktur Niaga Garuda Indonesia, Handayani.

“Untuk GATF 2015 periode ke-2 ini, kami memiliki target penjualan sebesar 138 miliar dengan target pengunjung selama 3 hari pelaksanaan sebanyak 72.000 pengunjung”, tambahnya.
Sementara itu Direktur Konsumer Banking BNI, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, dalam GATF kali ini, sinergi BUMN menjadi lebih luas karena tidak hanya kolaborasi antara BNI dengan Garuda, melainkan juga melibatkan BRI di dalamnya. Keikutsertaan BRI akan semakin meningkatkan daya tarik publik untuk menghadiri GATF dan semakin memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berwisata.

Anggoro menjelaskan, setiap pelaksanaan GATF merupakan kesempatan bagi Pemegang Kartu Kredit dan Debit BNI, termasuk pemegang Kartu Kredit Garuda BNI Signature dan Kartu Kredit Garuda BNI Platinum, untuk memperoleh manfaat maksimal bagi perjalanan wisatanya. Pemegang Kartu BNI dapat menikmati keringanan dan kemudahan bertransaksi di GATF 2015, baik untuk perjalanan di dalam maupun luar negeri dengan harga yang kompetitif.

Pada pelaksanaan GATF kali ini, Maskapai Garuda Indonesia kembali mengangkat tema “Fly With Style”, dimana Garuda Indonesia akan menyediakan kemewahan dalam penerbangan yang dilayani oleh maskapai full service bintang lima dengan berbagai kemudahan, diantaranya Garuda Indonesia akan memberikan penawaran harga yang terbaik, cicilan pembayaran sampai 12 bulan, dan informasi terlengkap dari berbagai destinasi favorit untuk liburan.

GATF 2015 pada periode ke-2 ini juga akan diikuti oleh Garuda Indonesia Group dan berbagai mitra usaha yang terdiri dari 46 Travel Agent, 17 Hotel & Theme Park, 5 National Tourism Organization, PKBL Garuda Indonesia, 14 Corporate & Travel Equipment, Media Partner, Asosiasi Food Truck serta beberapa sponsor lain, diantaranya Uniqlo, Ultra Jaya, Samsung, Dove, CGV Blitz dan BNI, BRI sebagai bank partner.

Selain dilaksanakan di Jakarta, GATF 2015 periode ke-2 kali ini juga dilaksanakan serentak di 11 kota besar di Indonesia, diantaranya pada tanggal 25 – 27 September 2015 mendatang GATF juga dilaksanakan di kota Bandung dan Makassar dan pada tanggal 2 – 4 Oktober 2015 mendatang GATF juga akan dilaksanakan di kota Medan, Palembang, Denpasar, Jogja, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Kendari, dan Jayapura.

Pada GATF 2015 periode ke-1 lalu, Garuda Indonesia berhasil mendatangkan sebanyak 48.000 orang pengunjung dengan jumlah total penjualan mencapai 107 miliar rupiah. Untuk dua periode pelaksanaan GATF 2015 ini, Garuda Indonesia menargetkan sebanyak 120.000 pengunjung dan penjualan sebesar 245 miliar rupiah.



sumber : runway-aviation.com

Senin, 21 September 2015

“E-Boarding Pass” AirAsia Sudah Bisa Digunakan Untuk Semua Rute

E-boarding pass dapat dengan mudah diperoleh pelanggan Maskapai AirAsia
Maskapai AirAsia
Layanan e-boarding pass Maskapai AirAsia Indonesia yang di perkenalkan pertama kali pada bulan Mei 2015 yang sebelumnya Khusus untuk penerbangan domestik dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK), Jakarta, kini tersedia untuk seluruh penerbangan domestik dan internasional dari Jakarta, Surabaya, Medan, Bali, Bandung dan Yogyakarta.
Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan layanan bagi para pelanggan dengan inovasi dan teknologi.

E-boarding pass dapat dengan mudah diperoleh pelanggan Maskapai AirAsia, baik anggota maupun non-anggota, dengan melakukan check-in melalui aplikasi AirAsia Mobile yang dapat diunduh di Apple Appstore, Google PlayStore, dan website resmi AirAsia.
“Dihadirkannya e-boarding pass di seluruh hub kami di Indonesia merupakan wujud dari komitmen tersebut. Layanan ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memudahkan pelanggan kami,” kata Sunu dalam rilis.

Setelah proses check-in berhasil, pelanggan akan secara otomatis menerima e-boarding pass di ponsel pintar mereka.
Pelanggan dengan e-boarding pass dan tidak membawa bagasi dapat langsung menuju boarding gate. Sementara pelanggan yang membawa bagasi dapat menyerahkan bagasinya terlebih dahulu di konter baggage drop di bandara (konter check-in AirAsia), untuk selanjutnya menuju boarding gate.

Sebelum memasuki boarding gate, pelanggan wajib menunjukkan e-boarding pass kepada petugas imigrasi (untuk penerbangan internasional) dan petugas keamanan bandara.
Setiba di boarding gate, petugas AirAsia akan mencocokkan data pelanggan dengan kartu identitas dan memindai e-boarding pass. Selanjutnya, pelanggan dapat menuju pesawat. Pelanggan wajib menunjukkan e-boarding pass kepada awak kabin sebelum memasuki pesawat. (*/Azh)


sumber : infopenerbangan.com

Jumat, 18 September 2015

Batik Air Tambah Penerbangan ke Kupang Hingga Tiga Kali Sehari

Maskapai Batik Air,Sasar Segmen Penerbangan full service
Maskapai Batik Air

Maskapai Batik Air, anak perusahaan Lion Group yang menyasar segmen penerbangan full service, dalam waktu dekat ini akan menambah frekuensi penerbangannya antara Jakarta dan Kupang di Nusa Tenggara Timur.

Saat ini Maskapai Batik Air terbang dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng ke Bandara El Tari Kupang sebanyak satu kali sehari. Mulai 1 Oktober 2015 frekuensi penerbangan ini akan ditingkatkan menjadi dua kali sehari. Selain itu, Batik Air juga akan membuka rute penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Kupang mulai 23 September 2015. Sehingga, penerbangan antara Jakarta dan Kupang akan dilayani oleh Batik Air sebanyak tiga kali dalam sehari.

Area Manager Batik Air Kupang Agung Setyo Wibowo mengatakan bahwa penambahan frekuensi penerbangan dilakukan karena tingginya permintaan penumpang yang melakukan penerbangan dari Jakarta ke Kupang dan sebaliknya. Menurutnya, penerbangan Batik Air dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng dan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta ke Kupang dilayani dengan pesawat Airbus A320, Boeing 737-800, atau Boeing 737-900ER.



sumber : indo-aviation.com

Kamis, 17 September 2015

Seluruh Penerbangan AirAsia Kini Gunakan E-Boarding Pass

Maskapai AirAsia Sediakan E-boarding Pass Rute Domestik Dan Internasional
Maskapai AirAsia

JakartaMaskapai AirAsia mulai hari Kamis (17/09) menyediakan e-boarding pass yang tersedia untuk seluruh penerbangan domestik dan internasional dari Jakarta, Surabaya, Medan, Bali, Bandung dan Yogyakarta. Layanan ini sebelumnya diperkenalkan untuk pertama kali pada bulan Mei 2015 khusus untuk penerbangan domestik dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK), Jakarta.

“AirAsia selalu menjadi yang terdepan dalam inovasi dan teknologi. Secara berkelanjutan kami selalu menunjukkan komitmen untuk meningkatkan layanan kami. Dihadirkannya e-boarding pass di seluruh hub kami di Indonesia merupakan wujud dari komitmen tersebut. Layanan ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memudahkan pelanggan kami,” ujar Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko dalam siaran pers yang diterima Runway Aviation.

Sunu mengatakan, e-boarding pass dapat dengan mudah diperoleh pelanggan Maskapai AirAsia, baik anggota maupun non-anggota, dengan melakukan check-in melalui aplikasi AirAsia Mobile yang dapat diunduh di Apple Appstore, Google PlayStore, dan website resmi AirAsia, Setelah proses check-in berhasil, pelanggan akan secara otomatis menerima e-boarding pass di ponsel pintar mereka.

Pelanggan dengan e-boarding pass dan tidak membawa bagasi dapat langsung menuju boarding gate. Sementara pelanggan yang  membawa bagasi dapat menyerahkan bagasinya terlebih dahulu di konter baggage drop di bandara (konter check-in AirAsia), untuk selanjutnya menuju boarding gate.

Sebelum memasuki boarding gate, pelanggan wajib menunjukkan e-boarding pass kepada petugas imigrasi (untuk penerbangan internasional) dan petugas keamanan bandara. Setiba di boarding gate, petugas AirAsia akan mencocokkan data pelanggan dengan kartu identitas dan memindai e-boarding pass. Selanjutnya, pelanggan dapat menuju pesawat. Pelanggan wajib menunjukkan e-boarding pass kepada awak kabin sebelum memasuki pesawat.


sumber : runway-aviation.com

Rabu, 16 September 2015

Citilink Dapatkan Tiga Penghargaan Bertaraf Nasional

Maskapai Penerbangan Berbiaya Rendah Citilink IndonesiaTunjukkan prestasi
Citilink Indonesia

Meskipun baru beberapa tahun beroperasi, maskapai penerbangan berbiaya rendah Citilink Indonesia terus menunjukkan prestasinya. Anak perusahaan Garuda Indonesia itu setidaknya sudah mendapatkan tiga penghargaan bertaraf nasional, antara lain Indonesia Original Brand 2015 dari Majalah SWA, Best eMark Award 2014 dari Telkom University, dan Marketing Award 2015 versi Majalah Marketing.

Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan bahwa berbagai penghargaan yang sudah diraih oleh perusahaan menunjukkan semangat kerja keras dari para karyawan demi memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. “Penghargaan ini membuktikan kerja keras yang telah dilakukan seluruh karyawan untuk memenuhi harapan konsumen atau penumpang Citilink akan standar pelayanan yang berkualitas,” kata Albert.

Menurut Albert, kini yang menjadi tantangan besar bagi karyawan Citilink adalah menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pelanggan sehingga Citilink bisa tetap berkontribusi positif dalam industri penerbangan di Indonesia.


sumber: indo-aviation.com

Selasa, 15 September 2015

PT Angkasa Pura II Dukung Tarif Avtur Kompetitif


PT Angkasa Pura II (Persero) operator 13 bandara di kawasan Barat Indonesia
PT Angkasa Pura II (Persero)

PT Angkasa Pura II (Persero), operator 13 bandara di kawasan Barat Indonesia, mendukung upaya pemerintah menjadikan tarif avtur di Indonesia lebih kompetitif dari negara-negara lain di kawasan Asean.

Tarif avtur yang kompetitif secara langsung juga meningkatkan daya saing bandara-bandara di Indonesia termasuk tentunya Bandara Internasional Soekarno-Hatta, di antara bandara-bandara lain di kawasan Asean.

Oleh sebab itu, PT Angkasa Pura II (Persero) sama sekali tidak memiliki intensi untuk membuat harga avtur menjadi tinggi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta atau bandara lainnya, karena jelas hal tersebut bukan merupakan nilai tambah bagi perusahaan.
Dapat juga disampaikan terkait pendistribusian avtur di bandara, bahwa sebagai bentuk kerjasama PT Angkasa Pura II (Persero) dengan Pertamina selaku penyedia avtur telah disepakati adanya throughput fee atau konsesi.

Adapun throughput fee ini dibayarkan oleh Pertamina karena fasilitas yang diberikan PT Angkasa Pura II (Persero) hingga avtur dapat sampai ke pesawat.

Melalui ketentuan throughput fee diatur bahwa setiap liter avtur yang terdistribusi, maka Pertamina harus membayar Rp 33/liter di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, lalu Rp 10/liter di Bandara Internasional Kualanamu, dan bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Bandara Halim Perdanakusuma Rp 5/liter. Nilai throughput fee tersebut jelas sangat kecil porsinya apabila dibandingkan dengan total tarif avtur per liter yang dijual ke maskapai.

Director of Commercial PT Angkasa Pura II (Persero) Faik Fahmi mengatakan, “Ketentuan mengenai throughput fee merupakan best practice di bandara internasional lain di seluruh dunia, mengacu pada ICAO 9082 tentang ICAO Policies on Charge for Airports and Air Navigation Services, dan throughput fee di Bandara Internasional Soekarno-Hatta lebih rendah dibandingkan bandara-bandara internasional lainnya.”

Adapun di antara 13 bandara PT Angkasa Pura II (Persero), masih terdapat beberapa bandara yang belum dikenai throughput fee, yakni Bandara Husein Sastranegara (Bandung), Supadio (Pontianak), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Silangit (Tapanuli Utara), dan Sultan Iskandar Muda (Aceh). (*/Azh)

sumber : infopenerbangan.com

Senin, 14 September 2015

Batik Air Ingin Terbang ke Singapore Lima Kali Sehari

 Batik Air Tambah Frekuensi Penerbangan Jakarta - Singapore
Maskapai Batik Air
Anak perusahaan Lion Group, Maskapai Batik Air, pada bulan lalu telah meluncurkan layanan penerbangan antara Jakarta dan Singapore dengan frekuensi sebanyak dua kali dalam sehari. Namun, kini Batik Air sudah berambisi ingin menambah frekuensi penerbangan menjadi lima kali sehari.

Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie mengatakan bahwa potensi penerbangan ke Singapore masih sangat besar. Oleh karena itu pihaknya berencana menambah frekuensi penerbangan hingga lima kali sehari. “Singapore merupakan pasar utama dan menjadi destinasi internasional pertama kami. Dengan tumbuhnya permintaan untuk perjalanan udara baik dari kalangan pebisnis maupun wisatawan, kami yakin masih ada ruang untuk tumbuh lagi pada rute Jakarta-Singapore dan berencana menumbuhkannya menjadi lima penerbangan sehari,” katanya.

Selain berencana menambah frekuensi penerbangan antara Jakarta dan Singapore, Batik Air juga sudah mendapatkan izin untuk membuka rute baru menuju Singapore dari kota-kota lain di Indonesia seperti Surabaya dan Denpasar.



sumber : indo-aviation.com

Jumat, 11 September 2015

Rusdi Kirana Sambut Baik Penghapusan PPN Impor Pesawat

 Pemerintah Berencana Hapus Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Impor Alat Transportasi

Maskapai Lion Air


Pemerintah melalui Kementerian Keuangan berencana menghapuskan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) impor alat transportasi seperti kapal, kereta api, dan pesawat. Langkah itu dilakukan untuk memberikan stimulasi terhadap melemahnya daya beli yang terjadi akibat pertumbuhan ekonomi yang sedang melambat. Payung hukum dari rencana ini adalah Peraturan Pemerintah nomor 146/2000 tentang Impor dan atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu, dan atau Penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu yang Dibebaskan dari Pengenaan PPN.

Menteri keuangan Bambang Brodjonegoro berharap kebijakan yang diambil oleh pemerintah ini bisa menurunkan biaya transportasi. Alasannya, perusahaan yang mendatangkan kapal, kereta api, dan pesawat dari luar negeri tidak perlu lagi membayar PPN.

Pendiri sekaligus pemilik maskapai penerbangan Maskapai Lion Air, Rusdi Kirana, menyambut baik kebijakan pemerintah yang akan menghapuskan PPN untuk pengadaan pesawat secara impor. Dengan demikian, beban perusahaan transportasi akan berkurang cukup signifikan. “Kemampuan perusahaan untuk membeli pesawat akan meningkat,” ujar Rusdi.

Menurut Rusdi, selama ini Maskapai Lion Air membebankan biaya PPN atas pengadaan pesawat kepada para penumpang. Dia menambahkan, arus kas keuangan Lion Air tidak akan berpengaruh langsung atas kebijakan dari Kementerian Keuangan ini. Namun, kebijakan itu akan meringankan biaya perusahaan dalam mendatangkan pesawat-pesawat baru.


sumber : indo-aviation.com

Singapore Airlines – Bca Gelar Travel Fair 2015


“BCA – Singapore Airlines Travel Fair 2015”
Singapore Airlines
Singapore Airlines (SIA) dan Bank Central Asia (BCA) kembali berkolaborasi dalam rangka menggelar “BCA – Singapore Airlines Travel Fair 2015” yang bertempat di Grand Indonesia selama empat hari berturut-turut, mulai dari tanggal 10-13 September 2015. Acara ini merupakan inisiatif yang ketiga kali bagi BCA dan SIA dalam penyelenggaraan pameran perjalanan (travel fair) khususnya bagi para pelanggan setia SIA, dengan memberikan penawaran-penawaran eksklusif dan menarik.

Para pelanggan yang membeli tiket penerbangan selama periode travel fair berlangsung dapat memperoleh berbagai keuntungan, di antaranya harga khusus mulai dari Rp1juta*** (Singapura), Rp6,1juta*** (Tiongkok), Rp7,8juta*** (Jepang), Rp6,8juta*** (Australia), Rp11juta*** (Eropa), dan Rp14.1juta*** (Amerika). Para pelanggan juga dapat menerima tiket pulang pergi gratis Jakarta ke Singapura untuk setiap pembelian tiket Kelas Premium Ekonomi (Premium Economy Class) serta kesempatan memenangkan 2 tiket ke London dan 2 tiket ke Hong Kong hanya dengan cara mendaftarkan nomor tiket mereka di www.siauntukmu.com*.
 
Pemegang kartu kredit BCA Singapore Airlines akan mendapatkan tiga kali lipat KrisFlyers miles, cicilan 0% kartu kredit BCA untuk 6 bulan, cashback untuk setiap transaksi dengan kartu kredit BCA. Para pelanggan yang melakukan pembelian selama periode travel fair juga akan menerima hadiah gratis (selama persediaan masih ada dan juga boneka StarWars (Boba Fett)), SGD30 Capita Shopping Voucher, Changi Dollar Voucher (CDV) senilai hingga SGD 60** per tiket untuk setiap destinasi-destinasi yang disponsori dan hanya untuk digunakan di Bandara Changi Singapura.

Kabin Kelas Premium Ekonomi (Premium Economy Class Cabin) yang telah beroperasi sejak 9 Agustus 2015 dari Singapura ke Sydney, akan secara bertahap akan diperkenalkan dalam destinasi-destinasi penerbangan lainnya, seperti Beijing, Delhi, Hong Kong, Frankfurt, London, Mumbai, New York, Shanghai, Tokyo, dan Zurich pada akhir 2015 dan awal 2016.
Tahun ini, mitra utama BCA – SIA Travel Fair adalah Bank Central Asia (BCA) serta didukung oleh Changi Airport Group, Singapore Tourism Board, Tourism Australia, Tourism New Zealand, serta agen-agen perjalanan seperti Avia Tour, Bayu Buana, Dwidaya, Golden Rama, Smailing Tour dan Wita Tour. (*)


sumber : infopenerbangan.com

Kamis, 10 September 2015

Dapatkan Lebih Banyak Keuntungan Dengan AirAsia BIG Fixed Point

Maskapai AirAsia selalu berinovasi untuk dapat memberikan yang terbaik
Maskapai AirAsia
AirAsia BIG yang merupakan program loyalitas pelanggan Maskapai AirAsia pada hari ini memperkenalkan AirAsia BIG Fixed Point yang memungkinkan anggota untuk memperoleh tiket AirAsia dan AirAsia X secara gratis dengan menukarkan poin BIG sejumlah yang telah ditetapkan berdasarkan waktu tempuh penerbangan.

AirAsia BIG Fixed Point mempermudah pelanggan untuk mengetahui berapa poin yang dibutuhkan untuk dapat menukar tiket penerbangan dengan waktu tempuh kurang dari 1 jam, 1-2 jam, 2-3 jam, 3-4 jam, 4-5 jam, 5-6 jam dan di atas 6 jam.

Sebagai contoh, pelanggan membutuhkan paling sedikit 4.500 BIG Point* untuk penerbangan di bawah 1 jam seperti Surabaya – Denpasar dan Medan – Penang, 6.500 BIG Point* untuk penerbangan dengan waktu tempuh 1-2 jam seperti Jakarta – Singapura, hingga paling banyak membutuhkan 30.000 BIG Point* untuk penerbangan lebih dari 6 jam semisal dari Bali ke Melbourne.

Presiden Direktur Maskapai AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan, “AirAsia selalu berinovasi untuk dapat memberikan yang terbaik kepada pelanggan setia. AirAsia BIG Fixed Point adalah salah satu inovasi yang akan semakin mempermudah pelanggan setia kami untuk merencanakan perjalanan secara gratis bersama AirAsia. Kami berharap AirAsia BIG Fixed Point memberikan banyak manfaat dan menjadikan AirAsia sebagai pilihan utama bagi masyarakat Indonesia.”

CEO AirAsia BIG Alice Goh menuturkan, “Anggota BIG telah mencapai lebih dari 15 juta di seluruh dunia, di mana sekitar 1,5 juta anggota BIG berasal dari Indonesia dan kami bangga dapat memperkenalkan program baru ini kepada seluruh anggota. BIG Fixed Point memberikan kenyamanan dan nilai lebih guna memberikan setiap anggota kesempatan untuk merancang perjalanannya dengan lebih baik. Sebagai bagian dari program AirAsia BIG Fixed Point, anggota mendapatkan pelayanan 24 Hour Priority Booking di saluran penjualan AirAsia, di samping layanan khusus bagi anggota yakni penukaran poin dengan nilai paling rendah yakni 100 BIG Point. Bagi anggota yang kekurangan BIG Point dapat memilih opsi pembayaran dengan BIG Point ditambah uang tunai, atau melakukan Transfer Point dari teman dan keluarga yang telah menjadi anggota BIG.”

Khusus pengguna kartu kredit CIMB Niaga AirAsia BIG, dapatkan potongan sebanyak 10% dari BIG Point yang ditukarkan menjadi tiket penerbangan AirAsia. Pelanggan cukup menukar BIG Point dengan penerbangan sekali jalan atau pulang pergi. Promo ini berakhir 30 September 2015 dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Untuk daftar lengkap penerbangan yang dapat ditukar dengan AirAsia Big Fixed Point serta tentang syarat dan ketentuan, pelanggan dapat membuka http://www.airasiabig.com/bigfixedpoints / Facebook (facebook.com/AirAsiaBIGIndonesia). (*)


sumber : infopenerbangan.com

Selasa, 08 September 2015

Citilink Khawatir Penurunan Tarif Batas Bawah Picu Perang Harga

Kementerian Perhubungan telah menurunkan tarif batas bawah
Citilink Indonesia


Kementerian Perhubungan memang telah menurunkan tarif batas bawah penerbangan kelas ekonomi menjadi 30 persen dari tarif batas atas. Sebelumnya tarif batas bawah ini berlaku sebesar 40 persen dari tarif batas atas. Selain itu, tarif batas atas kelas ekonomi juga naik sebesar 10 persen.

Meskipun demikian, langkah dari Kementerian Perhubungan itu ditanggapi dingin oleh maskapai penerbangan berbiaya rendah Citilink Indonesia. Anak perusahaan Garuda Indonesia itu mengaku akan menjaga loyalitas pelanggan dengan memberikan pelayanan lebih baik, termasuk dalam kualitas produk dan ketepatan waktu yang tinggi, dibandingkan menurunkan tiket penerbangan. “Kalau kami konsisten di sana dulu, penumpang akan tetap memilih Citilink walaupun tarifnya berbeda,” kata Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan.

Lebih lanjut Albert mengatakan bahwa penurunan tarif batas bawah penerbangan hanya akan memicu perang harga antar maskapai penerbangan yang berujung pada kerugian semua maskapai penerbangan. “Jika itu terjadi, akan menimbulkan kerugian bagi semua maskapai,” ungkapnya.



sumber : indo-aviation.com

Senin, 07 September 2015

Rusdi Kirana Berharap Pemerintah Hilangkan Tarif Batas Bawah

Maskapai Penerbangan Lion Air pimpinan Rusdi Kirana

Maskapai Penerbangan Lion
JakartaMaskapai Penerbangan Lion Air pimpinan Rusdi Kirana berharap pemerintah meniadakan tarif batas bawah. Menurut Rusdi Kirana, tidak adanya tarif batas bawah akan membantu maskapai saat low season dan hari-hari yang relatif sepi di mana tingkat keterisian rendah. 
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemhub) menurunkan tarif batas bawah angkutan udara niaga kelas ekonomi menjadi 30% dari tarif batas atas.

“Dari Senin sampai Minggu itu berbeda-beda peminatnya. Untuk hari Jumat dan Minggu misalnya, itu adalah jadwal yang banyak dipadati penumpang. Sementara pada Selasa, pada umumnya penerbangan sepi. Karena itu, untuk menarik minat penumpang, pemberlakuan tarif sebaiknya bisa diterapkan semurah mungkin,” ujar Rusdi Kirana.

Rusdi menambahkan, industri penerbangan mengenal yang namanya sistem rotasi pesawat untuk efisiensi dan efektifitas sehingga tingkat keterisian pesawat pun menjadi hal yang dipertimbangkan. Hal ini menjadikan tidak adanya pembatasan tarif batas bawah merupakan sesuatu yang mewujudkan sistem rotasi pesawat yang efektif dan efisien.

“Penerbangan subuh jam 5.00 pagi dari Padang ke Jakarta misalnya. Pesawat harus terbang karena untuk rotasi pesawat, di mana pukul 8.00 pesawat terbang dari Jakarta. Tetapi, yang jam 5.00 itu tidak ada penumpangnya kalau tarifnya mahal, tapi tetap harus jalan. Karena itu, sebaiknya bisa dijual murah untuk jam tersebut,” imbuhnya.

Maskapai Penerbangan Lion Air pimpinan Rusdi Kirana juga menekankan konsepsi yang keliru yang menyimpulkan bahwa harga tiket murah berkaitan langsung dengan tingkat keselamatan. Aspek keselamatan akan selalu menjadi prioritas semua maskapai dan operator penerbangan pun senantiasa diawasi baik itu oleh regulator maupun asuransi.

Pembebasan tarif batas bawah tidak hanya positif bagi operator penerbangan komersial sendiri namun juga membuka kesempatan lebar bagi masyarakat umum untuk menikmati layanan tranpsortasi udara karena harga tiket yang rendah dalam waktu-waktu tertentu.


Sumber : runway-aviation.com

Sabtu, 05 September 2015

Garuda Indonesia Dan Tourism Australia Jalin Kerjasama

Garuda Indonesia dan Tourism Australia menandatangani MoU

Garuda Indonesia

Pada har Kamis (3/9) Garuda Indonesia dan Tourism Australia menandatangani MoU kerjasama promosi pemasaran dan pariwisata bersama. Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan oleh Direktur Niaga Garuda Indonesia, Handayani dan Regional General Manager South/ South East Asia & Gulf Countries Tourism Australia, Michael Newcombe di kantor Garuda Indonesia, Jakarta.

Melalui kerjasama ini, Garuda Indonesia dan Tourism Australia sepakat untuk mempromosikan layanan penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju berbagai destinasi di Australia seperti Sydney, Melbourne dan Perth.

Kerjasama tersebut merupakan perpanjangan dari kerjasama sebelumnya, dimana pada tahun 2014 Garuda Indonesia dan Tourism Australia berupaya untuk mempererat hubungan kedua negara dengan mempromosikan penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Australia melalui media konvesional dan media sosial.

“Dengan market share Garuda Indonesia pada rute Australia pada tahun ini sebesar 27,7 persen, maka Australia merupakan pasar potensial bagi Garuda Indonesia.”, kata Handayani.

“Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami untuk dapat bekerjasama dengan Garuda Indonesia yang merupakan salah satu maskapai bintang lima. Indonesia merupakan salah satu pasar kami dengan pertumbuhan yang paling pesat. Kiranya dengan kerjasama ini dapat mendukung kerjasama kedua negara yang telah terjalin baik selama ini.”, tambah Michael Newcombe.

Saat ini Garuda Indonesia melayani penerbangan langsung dari dan menuju Australia sebanyak 33 penerbangan per minggu yang dilayani dari Denp asar dan Jakarta ke sejumlah kota di Australia seperti Melbourne, Sydney dan Perth. Penerbangan dari Denpasar menuju Melbourne, Sydney dan Perth dilayani satu kali setiap harinya. Sementara penerbangan dari Jakarta menuju Melbourne, Sydney dan Perth dilayani empat kali dalam seminggu. (Azh)


sumber : infopenerbangan.com

Jumat, 04 September 2015

Lion Air Bakal Hubungkan Solo dengan Banjarmasin dan Balikpapan

Maskapai Lion Air, perusahaan penerbangan swasta terbesar di Indonesia
Maskapai Lion Air

Lion Air, perusahaan penerbangan swasta terbesar di Indonesia, dikabarkan akan melakukan ekspansi dari Bandara Adi Sumarmo Solo. Rencananya, Maskapai Lion Air bakal membuka rute baru yang menghubungkan antara Solo dengan Banjarmasin dan Balikpapan yang sudah ditinggalkan oleh maskapai penerbangan Kalstar Aviation.

Rencana Maskapai Lion Air yang akan membuka rute penerbangan Solo-Banjarmasin-Balikpapan itu diungkapkan oleh General Manager Angkasa Pura I Bandara Adi Sumarmo Solo Abdullah Usman. Dia mengatakan bahwa perusahaan penerbangan berlogo singa itu sedang mengurus berbagai perizinan di Kementerian Perhubungan. “Saat ini Lion Air sedang mengurus izin ke Kementerian Perhubungan kalau sudah keluar akan langsung dioperasikan. Rencananya bulan ini mulai beroperasi,” ungkap Usman.

Menurut Usman, rute penerbangan Solo-Banjarmasin-Balikpapan memiliki potensi yang sangat tinggi lantaran banyak warga Jawa Tengah dan Jawa Timur yang bekerja di sana, khususnya di sektor pertambangan. Jika benar rencana ini direalisasikan, maka Lion Air akan semakin meramaikan penerbangan di Bandara Adi Sumarmo.



sumber : indo-aviation.com

Kamis, 03 September 2015

Pemerintah Naikkan Batas Tarif Atas, Tiket Pesawat Akan Lebih Mahal

 Pemerintah Putuska Menaikkan Batas Atas Tiket Pesawat Sebesar 10 %

Tarif Batas Atas

Jakarta – Tingginya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika membuat pemerintah memutuskan untuk menaikkan Tarif Batas Atas tiket pesawat sebesar 10 persen. Hal ini terkait dengan tingginya biaya operasi maskapai yang naik cukup tinggi akibat merosotnya nilai tukar rupiah tersebut.

“Ada kenaikan 10 persen untuk tarif batas atas lantaran biaya operasional naik karena perubahan nilai tukar,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo di Jakarta, Kamis (03/09).

Menurut Suprasetyo, kenaikan tersebut telah tercantum dalam revisi Peraturan Menteri Perhubungan (PM) Nomor 126 dari sebelumnya PM Nomor 91 Tahun 2014 tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas dan Bawah Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

“Mempertimbangkan nilai tukar dan komponen lain, adanya kenaikan terhadap total biaya operasi angkutan udara sebesar 10 persen dalam waktu 3 bulan berturut-turut, sehingga tarif batas atas akan disesuaikan,” ucapnya lebih lanjut.

Namun tidak hanya mengubah Tarif Batas Atas, Kementerian Perhubungan juga menyesuaikan Tarif Batas bawah yang dipersempit menjadi 30 persen dari tarif batas atas.”Dalam tarif batas bawah di aturan Nomor 51 tahun 2009 sebesar 40 persen dari tarif batas atas. Namun, Kemenhub mengubah menjadi 30 persen akibat melemahnya daya beli masyarakat,” jelasnya.

“Mulai berlaku setelah satu bulan terhitung sejak tanggal diundangkan pada 26 Agustus 2015,” ucapnya.
sumber : runway-aviation.com

Rabu, 02 September 2015

Citilink Buka Lima Rute Baru Domestik Dan Internasional

 Maskapai Berbiaya Murah (LCC) Citilink Indonesia Kembali Melakukan Ekspansi Bisnis

maskapai berbiaya murah (LCC)
Memasuki semester II/2015, Maskapai Berbiaya Murah (LCC) Citilink Indonesia kembali melakukan ekspansi bisnis dengan membuka lima rute baru domestik dan internasional sebagai upaya memperluas konektivitas antar kota di Indonesia, dan juga merambah penerbangan ke Dili, Timor Leste dengan menggandeng Air Timor, perusahaan penerbangan setempat.

“Apa yang dilakukan Citilink adalah bagian dari upaya untuk
melanjutkan pertumbuhan yang telah dicapainya di semester I. Memang ada perlambatan ekonomi tetapi pembukaan rute-rute baru ini merupakan peluang bisnis yang baik,” kata President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan di Jakarta, Rabu.
Albert mengatakan, rute-rute tersebut merupakan realisasi dari
perencanaan tahun sebelumnya guna menjangkau kota-kota besar di wilayah Kalimantan, dan Sumatra, rute Denpasar – Dili merupakan kerjasama untuk memperkuat pasar wilayah Bali.

Selain itu, pembukaan rute-rute baru membuat Maskapai Berbiaya Murah (LCC) Citilink dapat
berkontribusi secara nyata bagi peningkatan industri pariwisata daerah dalam memenuhi target kunjungan wisatawan ke daerah-daerah di Nusantara.
Adapun empat rute domestik yang baru dibuka adalah rute Jakarta – Pontianak (PP), Surabaya – Pontianak, Bandung – Palembang (PP), Surabaya – Bandung (PP) serta kerjasama rute internasional Denpasar – Dili (PP).

Sementara untuk frekuensi penerbangan, penerbangan Palembang – Bandung PP dilakukan satu kali dalam sehari. Jadwal penerbangan dari Palembang pukul 15.15, sedangkan penerbangan dari Bandung pukul 17.05.
Penerbangan Jakarta – Pontianak PP dilakukan satu kali dalam sehari. Jadwal penerbangan dari Jakarta pukul 07.30 dan penerbangan dari Pontianak kembali menuju Jakarta pada pukul 20.00.

Penerbangan Surabaya – Bandung PP dilakukan satu kali dalam sehari. Jadwal penerbangan dari Surabaya pukul 05.25 dan penerbangan dari Bandung pukul 07.25. Penerbangan Pontianak – Surabaya PP dilakukan satu kali dalam sehari. Jadwal penerbangannya dari Pontianak pukul 09.30 dan penerbangan dari Surabaya pukul 17.45.
Peresmian pembukaan rute-rute baru ini akan dilakukan secara simbolis pada 1 September, serempak di tiga kota yaitu Bandung (rute Bandung – Palembang), Pontianak (Jakarta – Pontianak), dan Denpasar (Denpasar – Dili).


sumber : infopenerbangan.com

Lion Air Terapkan Sistem Navigasi Terbaru Untuk Tingkatkan Keselamatan

Lion Air mengaplikasikan sistem Required Navigation Performance (RNP) Approach
Maskapai Lion Air
Jakarta – Untuk meningkatkan keselamatan penerbangan, Maskapai Lion Air mengaplikasikan sistem Required Navigation Performance (RNP) Approach di beberapa pesawatnya. Dengan adanya sistem RNP itu, pilot akan lebih presisi mendaratkan pesawatnya terutama di bandara-bandara yang dianggap sulit untuk melakukan pendaratan.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan,  pengaplikasian RNP tersebut bertujuan untuk meningkatkan aspek keselamatan penerbangan, dimana teknologi RNP merupakan teknologi terbaru untuk navigasi pesawat.

“Peningkatan dilakukan baik dari segi kemampuan atau keahlian awak pesawat, perawatan pesawat, maupun dari segi pengunaan peralatan navigasi yang terbaru dan tercanggih,” ujar Edward.

“Kami bersama-sama dengan Kementerian Perhubungan akan terus mengembangkan penggunaan RNP Approach di bandara-bandara lainnya khususnya bandara yang mempunyai tingkat kesulitan pendaratan yang tinggi”, ucapnya lebih lanjut.

Edward menjelaskan, pendaratan pesawat dengan penggunaan teknologi RNP akan lebih presisi lantaran ada bantuan satelit serta peralatan navigasi yang tersedia di dalam pesawat. “Lion Air adalah perusahaan penerbangan nasional pertama yang telah mendapat sertifikasi dari Kementerian Perhubungan untuk memanfaatkan Required Navigation Performance Approach di Bandara Sam Ratulangi Manado,” ujar Edward lebih lanjut.

Menurutnya, Maskapai Lion Air berharap teknologi RNP juga digunakan di bandara-bandara lain di Indonesia terutama bandara yang memiliki tingkat kesulitan untuk didarati.


sumber : runway-aviation.com

Selasa, 01 September 2015

Garuda Indonesia Raih Penghargaan “Indonesia Original Brands Appreciation 2015″

Garuda Indonesia meraih 2 (dua) penghargaan

Dalam acara penghargaan “Indonesia Original Brands Appreciation 2015″, Garuda Indonesia meraih 2 (dua) penghargaan, yaitu penghargaan sebagai “Indonesia Original Brand 2015″ untuk kategori “Full Services Airline”, dan penghargaan sebagai “Indonesia Living Legend Brands 2015″ untuk kategori “The Indonesia Living Legend Brand 66 Years Old”.

Penghargaan yang diraih oleh Garuda Indonesia “Indonesia Original Brands Appreciation 2015″ diberikan kepada perusahaan-perusahaan di tanah air yang mampu bersaing di negeri sendiri maupun pasar internasional. Hasil penilaian “Indonesia Original Brands 2015″ ini didapatkan melalui proses riset pada tahun 2015 yang melibatkan 110 merek lokal di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar dan Medan. (Azh)


sumber : infopenerbangan.com