Garuda Indonesia yakin masih bisa untung
Nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat terus mengalami pelemahan. Bahkan rupiah saat ini
diperdagangkan lebih dari Rp 14.500 per dolar Amerika Serikat. Kondisi
ini tentu saja akan memberatkan maskapai penerbangan yang biaya
operasionalnya lebih banyak dikeluarkan dalam bentuk dolar Amerika
Serikat, sedangkan pendapatan dalam bentuk rupiah.
Menanggapi kondisi ini, maskapai
penerbangan nasional Garuda Indonesia mengaku sudah menyiapkan
antisipasi. Malah Garuda Indonesia yakin masih bisa untung jika nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tidak lebih dari Rp 16.000.
“Penurunan nilai rupiah tentu saja menekan margin kkeuntungan, tapi
tidak terlalu dalam karena kami sudah melakukan kalkulasi nilai tukar
hingga Rp 16.000,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda
Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra.
Menurut dia, beberapa cara yang
digunakan perusahaan untuk tetap mendapatkan keuntungan di tengah
kondisi sulit adalah dengan melakukan efisiensi non-fuel dan melakukan
lindung nilai atau hedging. Hingga Agustus 2015, Garuda Indonesia telah
berhasil melakukan efisiensi non-fuel sebesar US$ 95 juta, sedangkan
penghematan bahan bakar mencapai US$ 213 juta.
Dia menambahkan, performa keuangan
Garuda Indonesia masih akan positif meskipun ditekan kondisi nilai tukar
rupiah yang terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat. “Kita sudah
uji kalkulasi jika rupiah mencapai rata-rata Rp 16.000 per dolar Amerika
Serikat. Pastinya ada dampak, namun masih positif,” ungkap Ashkara.
sumber : indo-aviation.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar