Sarana angkutan moda transportasi udara yang saat ini tengah menjadi sorotan publik dengan beragam kejadian yang mewarnainya, bisa jadi menjadi salah satu faktor penurunan penumpang domestik yang terjadi pada Febuari lalu.
Rentetan peristiwa mulai akhir tahun kemarin hingga kasus keterlambatan Lion Air kemarin turut menjadi catatan panjang transportasi udara di tanah air.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Februari 2015 mengalami penurunan sebesar 12,77 persen dibanding Januari 2015 atau hanya sekitar 4,7 juta orang, demikian diutarakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin.
“Jika dibandingkan jumlah penumpang angkutan udara domestik pada bulan sebelumnya sebanyak 5,4 juta orang, ada penurunan sebesar 12,77 persen pada Februari 2015,” katanya.
Penurunan jumlah penumpang hampir terjadi di semua bandara yang diamati, yakni Bandara Kualanamu, Sumatra Utara sebesar 24, 67 persen atau hanya mencapai 222 ribu orang dibandingkan jumlah penumpang pada Januari 2015 sebanyak 294,7 ribu orang.
Hal serupa juga terjadi di Bandara Soekarno Hatta yang mengalami penurunan jumlah penumpang sebesar 14,57 persen atau hanya mencapai 1,3 juta orang pada Februari 2015.
Dan bandara lainnya mengalami penurunan jumlah penumpang sebesar 7,87 persen atau hanya sekitar 2,1 juta orang.
Ia menambahkan penumpang angkutan udara domestik paling banyak berangkat dari Bandara Soekarno Hatta.
“Jumlah penumpang domestik terbesar melalui Bandara Soekarno Hatta, yakni mencapai 1,4 juta orang atau 29,43 persen dari total penumpang domestik,” katanya.
Kemudian, Bandara Juanda menyumbang 10,03 persen dari total penumpang angkutan udara domestik atau sebanyak 475 ribu orang. (Brt1/Eky)
sumber : infopenerbangan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar