Jakarta – Panja Keselamatan Penerbangan meminta pemerintah memberi perhatian lebih pada infrastruktur bandara di wilayah Indonesia timur. Hal ini terkait dengan sering terjadinya berbagai macam kasus seperti tergelincirnya pesawat.
“Banyak yang harus dibenahi mulai dari fasilitas bandara yang masih belum memadai dan maksimal. memang bandaranya layak tetapi masih minim fasilitasnya,”ujar anggota DPR dari Fraksi PAN Bakri hari Selasa (07/04) seperti dikutip dari situs DPR RI.
Menurut Bakri, dengan banyaknya kejadian seperti pesawat tergelincir, pihaknya ingin mencari jalan terbaik untuk membangun bandara khususnya perintis. Untuk itu ia menegaskan pihak Panja Penerbangan telah beberapa kali telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Perhubungan untuk membahas mengenai bandara di kawasan Indonesia Timur.
“Memang banyak bandara yang fasilitas minim, jadi untuk membangun bandara jangan perhitungkan untung rugi. kita bisa lihat mana yang bisa dibangun atau tidak kita lihat ini suatu kebutuhan. banyak daerah yang minim pendapatannya dan transportasinya hanya lewat udara,” jelasnya.
Bakri juga menyarankan agar tidak semua bandara perintis diserahkan kepada PT. Angkasa Pura. Hal ini terkait dengan wilayah Angkasa Pura yang berorientasi bisnis. “Fasilitas pemerintah jangan bicara untung rugi tetapi bicara pelayanan,” ucapnya.
Sementara itu Anggota Komisi V DPR Fauzi H. Amro juga mendesak pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur udara khususnya kawasan Indonesia Timur.”Terkait pembangunan infrastruktur bandara yang pertama yaitu persoalan lapangan bandara, kedua persoalan airlines. Kita akui khusus perhubungan udara yang bisa memikat ke kawasan timur itu karena potensi wisatanya, SDA, maupun budayanya,” ucapnya.
Menurutnya, DPR mendesak pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan infrastruktur di kawasan Timur tidak hanya perhubungan udara, tetapi juga darat, maupun laut.
sumber : runway-aviation.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar