Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mendukung langkah pemerintah yang mewajibkan seluruh transaksi perusahaan di dalam negeri menggunakan mata uang rupiah. Langkah itu menjadi kabar bagus bagi maskapai penerbangan karena dapat menekan risiko kerugian kurs dan juga untuk memperkuat nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Ketua INACA Arif Wibowo mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pemerintah dan meminta untuk segera menegakkan aturan transaksi menggunakan mata uang rupiah di industri penerbangan. “Kami sudah rapat dengan pemerintah. Bahkan saya sempat ketemu dengan Ibu Menteri BUMN (Rini Soemarno) juga. Kami mohon semua transaksi di industri penerbangan dalam mata uang rupiah,” kata pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia itu.
Menurut Arif, selain meminta kepada Kementerian BUMN, INACA juga sudah meminta penggunaan rupiah dalam transaksi di industri penerbangan kepada Kementerian Perhubungan selaku regulator penerbangan di Indonesia. Arif juga telah meminta kepada seluruh maskapai penerbangan di Indonesia untuk melakukan transaksi penjualan tiket penerbangan menggunakan mata uang rupiah.
Dia menambahkan, selama ini beberapa transaksi di industri penerbangan Indonesia masih menggunakan mata uang dolar, seperti dalam hal pembayaran biaya bahan bakar atau avtur, layanan bandara, dan layanan navigasi. Khusus untuk bahan bakar pesawat, Arif meminta kepada Pertamina sebagai pemasok tunggal untuk menekan harga jual. “Karena harga avtur di Indonesia apabila dibandingkan dengan negara Malaysia, harga avtur kita itu lebih mahal 12 hingga 13 persen,” ujarnya.
sumber : indo-aviation.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar