Harga saham maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia mengalami penguatan pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Desember 2014. Saham Garuda Indonesia hari ini diperdagangkan dengan harga terendah Rp 490 dan tertinggi Rp 520 per lembar saham.
Pedagangan dengan harga tertinggi Rp 520 per lembar saham terjadi pada pukul 10.42 WIB. Secara total, saham Garuda Indonesia diperdagangkan dengan frekuensi 597 kali dengan volume perdagangan sebanyak 151.702 lot. Transaksi harian melalui perdagangan saham ini mencapai US$ 7,8 miliar.
Penguatan harga saham maskapai penerbangan plat merah ini dipengaruhi oleh terus anjloknya harga minyak dunia. Bahkan pada awal pekan ini, harga minyak Brent terjun ke level US$ 68,15 per barel. Harga minyak Brent ini telah mengalami penurunan sebesar 40 persen dari harga di bulan Juli 2014. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 2,1 persen menjadi US$ 64,74 per barel.
Analis PT First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, penurunan harga minyak dunia telah memberikan sentimen positif terhadap harga saham Garuda Indonesia. Itu terjadi karena sekitar 40 persen biaya operasional dari Garuda Indonesia adalah untuk membeli bahan bakar pesawat (avtur). “Kalau harga minyak turun, maka jadi positif untuk saham Garuda Indonesia,” ujar David.
Sementara itu, Direktur PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee juga sepakat dengan pernyataan dari David. Hans Kwee mengatakan, bahan bakan menjadi komponen terpenting dalam industri penerbangan. “Bahan bakar yang turun menguntungkan industri penerbangan. Industri ini sangat dipengaruhi bahan bakar,” katanya.
sumber : indo-aviation.com
sumber : indo-aviation.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar