Meskipun Rusdi Kirana telah meninggalkan kursi Direktur Utama Lion Air, namun dia malah menjabat sebagai Chief Executive Officer Lion Group, yang artinya memiliki posisi yang lebih tinggi dan akan mengontrol semua perusahaan di bahwa naungan Lion Group, termasuk Lion Air, Wings Air, Batik Air, Malindo Air, Thai Lion Air, dan beberapa perusahaan lainnya baik yang terkait dalam industri penerbangan maupun tidak.
Rusdi Kirana mengatakan, Lion Air tidak akan berhenti melakukan ekspansi, dengan menambah armada pada jajaran maskapai penerbangan Lion Group untuk terus mengembangkan usahanya. Apalagi Lion Air memiliki pesanan total lebih dari 700 pesawat dan berambisi memiliki 1.000 pesawat.
Pada tahun 2012, Lion Air mencapai kesepakatan dengan Boeing dalam pembelian 230 pesawat Boeing 737. Nilai kontrak pembelian tersebut mencapai lebih dari US$ 22 juta. Namun, pada tahun lalu rekor tersebut dipecahkan oleh Lion Air sendiri melalui pembelian pesawat Airbus A320 Family yang berjumlah 234 pesawat. Dalam waktu dekat, Rusdi Kirana menyebut bahwa Lion Air akan memesan beberapa lusin pesawat lagi untuk mencapai ambisinya. Tapi Rusdi tidak menyebut tipe pesawat yang akan dipesan.
Menurut rencana, pesawat-pesawat ini akan didistribusikan kepada maskapai penerbangan anggota Lion Group, baik di Indonesia maupun di luar negeri seperti Malindo Air dan Thai Lion Air. Selain itu, perusahaan juga akan terus mengembangkan usahanya dengan mendirikan maskapai baru di luar negeri dan salah satu yang menjadi incaran Lion Air adalah Australia. Rusdi Kirana mengatakan kepada Bloomberg, cabang Lion Air di Australia akan dibuka dalam waktu 12 bulan mendatang dengan nama Aussie Batik. Sayangnya, Rusdi Kirana tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait rencana ini.
sumber : indo-aviation
Tidak ada komentar:
Posting Komentar