"Ketepatan waktu terbang ini memiliki pengaruh dan dampak yang signifikan kepada kelancaran pelayanan baik oleh perusahaan penerbangan maupun bagi operator bandar udara," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Israfulhayat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/2/2014).
Pemantauan tingkat ketepatan waktu terbang (On time performace/OTP) sepanjang 2013 oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dilakukan terhadap badan usaha angkutan udara dengan pangsa pasar di atas 3% sebanyak sembilan maskapai penerbangan.
Dari hasil pemantauan Kemenhub, Batik Air mencatat tingkat ketepatan waktu terbang sebesar 88,59% atau 5.344 penerbangan. Pencapaian Barik Air ini mampu mengalahkan Garuda Indonesia yang berada di posisi kedua dengan hasil 84,05% atau 168.374 penerbangan.
Secara berturut-turut, berikut adalah peringkat ketepatan waktu terbang dari 9 maskapai penerbangan di Indonesia.
1. Batik Air 88,59% (5.344 penerbangan)
2. Garuda Indonesia 84,05% (168.374 penerbangan)
3. Sriwijaya Air 80,94% (71.903 penerbangan)4. Citilink 80,27% (39.309 penerbangan)
5. Lion Air 74,55% (182.452 penerbangan)
6. Mandala Airlines 73,81% (15.287 penerbangan)
7. Merpati Nusantara 72,73% (36.267 penerbangan)
8. Wings Air 72,37% (59.528 penerbangan)
9. Indonesia Air Asia 71,58% (38.725 penerbangan)
Secara keseluruhan, total tingkat ketepatan waktu pada maskapai penerbangan lokal dengan pangsa pasar lebih dari 3% periode tahun 2013 mencapai 77,85% dengan jumlah penerbangan 617.189 penerbangan.(Shd)
sumber: bisnis.liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar