Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia mengumumkan kerugian sebesar Rp 4,2 miliar pada rute penerbangan Surabaya-Jember sejak pertama kali diluncurkan hingga akhir tahun 2014 lalu. Untuk menutup kerugian itu, perusahaan berencana membuka rute penerbangan Surabaya-Yogyakarta.
Garuda Indonesia melalui sub-brand Explore membuka rute penerbangan Surabaya-Jember-Surabaya mulai 17 Juli 2014, dan sejak saat itu Garuda Indonesia mencatat kerugian yang tidak sedikit. “Kami mengalami kerugian US$ 353.321 atau setara dengan Rp 4,2 miliar,” kata General Manager Garuda Indonesia Jember Syamsul Adnan.
Menurut Syamsul, perusahaan menargetkan tingkat isian kursi atau load factor sebesar 85 persen dalam setiap penerbangan. Tapi kenyataannya, load factor yang bisa diraih rata-rata hanya 72,6 persen sepanjang tahun 2014. Pada periode 1-25 Januari 2015, load factor rata-rata yang didapatkan malah lebih anjok lagi hanya 45 persen. “Hanya penuh saat weekend, Jumat sampai Minggu,” ujarnya.
Melihat kondisi itu, Garuda Indonesia tidak berniat untuk menambah frekuensi penerbangan Surabaya-Jember-Surabaya. Sebagai gantinya, untuk menutup kerugian itu Garuda Indonesia akan membuka rute penerbangan Surabaya-Yogyakarta-Surabaya karena dianggap memiliki prospek yang lebih cerah dan market yang sudah matang. “Kami cari alternatif, bagaimana caranya (membuka) trayek penerbangan Jember-Surabaya-Yogyakarta, karena peluang lebih besar untuk Surabaya-Yogyakarta,” kata Syamsul.
sumber : indo-aviation.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar