BANYUWANGI – Maskapai
penerbangan Garuda Indonesia resmi menggarap rute Surabaya - Banyuwangi -
Denpasar mulai Kamis, 1 Mei 2014. Perusahaan penerbangan pelat merah
itu akan menggunakan pesawat ATR 72-600 yang baru saja didatangkan dari
pabriknya di Perancis.
Maskapai yang masuk jajaran perusahaan
penerbangan terbaik dunia itu akan terbang reguler tiap hari ke
Banyuwangi yang kini mulai dilirik sebagai daerah investasi dan
pariwisata. Garuda terbang tiap hari dari Denpasar menuju Banyuwangi,
lalu dilanjutkan ke Surabaya. Demikian pula sebaliknya, Garuda berangkat
dari Surabaya menuju Banyuwangi, lalu berlanjut ke Denpasar.
”Kami berharap masuknya Garuda bisa
mendonorkan darah baru bagi pergerakan ekonomi Banyuwangi,” ujar Bupati
Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.Kehadiran Garuda menambah pilihan jadwal
terbang ke Banyuwangi setelah sebelumnya sudah ada Wings Air yang
menggarap rute Surabaya-Banyuwangi tiap hari sejak 2012. ”Aksesibilitas
kini sangat mudah, sehingga investor dan wisatawan bisa lebih banyak
masuk ke Banyuwangi," tutur Anas.
Pergerakan investasi di Banyuwangi
terus bertumbuh, di mana pada 2013 mencapai Rp 3,2 triliun, naik 175
persen dibanding 2012. Kunjungan wisatawan mancanegara juga meningkat
tajam hampir 100 persen dari 5.502 orang pada 2012 menjadi 10.462 orang.
Adapun wisatawan nusantara meningkat
dari 860.831 orang menjadi 1.057.952 orang."Saya yakin turis akan
semakin banyak datang ke Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Sukamade,
Pantai Plengkung, maupun untuk menikmati wisata budaya. Demikian pula
investasi bisa meningkat pesat. Muara dari semua itu adalah ekonomi
lokal yang bergerak dinamis, kesejahteraan masyarakat naik,” kata Anas.
Anas mengatakan, keputusan cepat Garuda
untuk masuk ke Banyuwangi menunjukkan prospektifnya daerah tersebut.
"Industri manufaktur kami tumbuh, agribisnis kami kuat, pariwisata
sedang berkembang pesat. Semoga kehadiran Garuda bisa mengakselerasikan
pergerakan ekonomi di daerah kami," tuturnya.
Direktur Layanan Garuda Indonesia, Faik
Fahmi, mengatakan, pihaknya melirik pasar Banyuwangi karena
perkembangan daerah yang pesat. Kehadiran Garuda diharapkan bisa ikut
berkontribusi bagi peningkatan kunjungan wisatawan dan memudahkan
investor untuk masuk Banyuwangi."Garuda telah masuk dalam Sky Team
Global Alliance dengan 19 maskapai dunia, sehingga saling terhubung.
Penerbangan dari Meksiko, misalnya, sudah bisa pesan langsung tiket ke
Banyuwangi karena terhubung dengan Garuda," ujar Faik.
Perkembangan penumpang pesawat di
Bandara Blimbingsari Banyuwangi sendiri cukup menjanjikan. Pada 2011,
jumlah penumpang di bandara tersebut mencapai 7.000 orang, lalu melonjak
menjadi 24.000 orang pada 2012. Pada 2013, meningkat lagi menjadi
44.000 orang.
"Tahun ini dengan ada dua maskapai,
kami targetkan bisa 100.000 penumpang di Bandara Blimbingsari
Banyuwangi," kata Anas.Dia mengatakan, bandara juga telah diperpanjang
landasan pacunya menjadi 1.800 meter. Tahun ini, tingkat ketebalan
landasan akan ditingkatkan dari 12 PCN (pavement classification number)
menjadi 25 PCN dengan dana Rp65 miliar dari APBN, sehingga bisa didarati
pesawat dengan badan yang lebih besar.
Tahun ini, Bandara Blimbingsari akan
diubah menjadi green airport (bandara berkonsep hijau) pertama di
Indonesia dengan terminal baru seluas 3.500 meter persegi. Bandara ini
didesain tanpa AC, kecuali di ruangan tertentu. Sirkulasi udara diatur
dengan kisi-kisi dan lebih banyak ruang terbuka. Aliran air juga ikut
membantu menyejukkan udara. Di sekeliling terminal, bahkan di atas
terminal, tanaman hijau membentang.
Energi alami dimanfaatkan dengan
mengatur pencahayaan matahari sebagai penerang ruangan di siang hari.
Dinding bandara akan berbentuk kisi-kisi yang memungkinkan angin lewat
serta cahaya matahari masuk. Juga akan ada kolam-kolam ikan yang
berfungsi menurunkan tekanan udara dan pohon-pohon yang menambah
kesejukan. (eri/mas)
sumber : jpnn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar