AirlineRatings, Sebuah Lembaga Riset Keselamatan Penerbangan Asal Australia
AirlineRatings, sebuah lembaga riset keselamatan penerbangan asal Australia, memasukkan maskapai penerbangan Lion Air, Wings Air, dan Batik Air bersama enam maskapai penerbangan asal Indonesia lainnya ke dalam kategori bintang satu, yang artinya memiliki tingkat keselamatan penerbangan yang buruk. Lion Group pun kemudian mempertanyakan data survei yang digunakan dalam penilaian AirlineRatings tersebut.
Presiden Direktur Lion Group Edward Sirait mengatakan bahwa AirlineRatings menggunakan data yang tidak jelas dan tidak objektif sehingga perusahaan tidak perlu menanggapi penilaian dari lembaga itu. “Kami bertanya kriterianya apa yang mereka bikin? Dan kapan mereka bikin? Kalau kriterianya tak jelas, apa yang mau kami tanggapi,” ujar Edward.
Menurut Edward, survei yang dilakukan oleh AirlineRatings bersifat satu pihak tanpa disertai data yang valid. Selama ini pihak Lion Group pun belum pernah diminta oleh AirlineRatings terkait dengan data maupun konfirmasi atas survei itu. Edward menuturkan, Lion Group akan menerima hasil penilaian jika menggunakan data yang valid sebagai bentuk perbaikan. “Di situ kan cuma kasih bintang-bintang saja, tapi metodenya seperti apa kan tidak tahu. Jika itu kekurangan kami, maka akan kami pakai (data) itu untuk perbaikan,” katanya.
Setidaknya ada 10 maskapai penerbangan asal Indonesia yang masuk dalam daftar bintang 1 atau tingkat keselamatan rendah, antara lain Lion Air, Wings Air, Batik Air, Citilink Indonesia, Sriwijaya Air, NAM Air, Trigana Air Service, Kalstar Aviation, TransNusa Aviation Mandiri, dan Xpress Air.
sumber : indo-aviation.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar