Jakarta - Di tengah persaingan antar sejumlah agen travel saat ini, penawaran paket liburan dengan harga murah masih menjadi strategi andalan beberapa agen travel.
"Harga itu yang menjadi
faktor utama pelanggan melirik produk kita. Di samping harga juga isi
dari paket yang kita tawarkan," kata Support Departement TX Travel, Bimo
Kuncoro kepada ANTARA News di kawasan Pecenongan, Jakarta, Senin.
Sekalipun demikian, Bimo mengaku tak berarti paket liburan yang ditawarkan "ecek-ecek".
Menurutnya, sekarang ini masyarakat sudah bisa menilai dan melihat langsung isi paket yang ditawarkan suatu agen travel.
Ia
selanjutnya mengatakan, untuk tujuan favorit wisatawan dalam negeri
seperti Bali misalnya, pihaknya menawarkan harga sekitar RP 3,9 juta.
Sementara untuk tujuan Medan, pihaknya menawarkan harga sekitar Rp 4,9
juta.
"Itu (harga) termasuk hotel, tiket pesawat pulang pergi, termasuk jalan-jalannya selama empat hari tiga malam," katanya.
Sedangkan, untuk tujuan internasional, Hong Kong misalnya, pihaknya menawarkan paket liburan dengan harga 375 $.
Sementara
itu, di tempat terpisah, Sales and Travel Consultant dari Travindo
Multi Express, Vina Oktania Sima mengatakan pihaknya juga mengandalkan
harga murah untuk paket yang ditawarkan demi menarik pelanggan.
"Orang Indonesia itu masih suka dengan harga yang murah tetapi bisa dapet banyak," katanya.
Ia
mencontohkan, untuk tujuan luar negeri yang menjadi favorit wisatawan
seperti Turki, pihaknya menawarkan harga sekitar 2000 $. Harga ini
menurutnya sudah termasuk hotel, tiket pesawat pulang pergi,
jalan-jalan, makan, selama sekitar 10 hari.
Ia mengatakan, hingga kini sudah sekitar 3 sampai 4 perjalanan, dengan masing-masing 20 orang yang memesan tiket perjalanan ke Turki di kantornya. Mengenai penjualan hingga Desember ini, Vina mengaku terjadi penurunan. Hal ini menurutnya dikarenakan nilai dollar yang semakin melambung.
Ia mengatakan, hingga kini sudah sekitar 3 sampai 4 perjalanan, dengan masing-masing 20 orang yang memesan tiket perjalanan ke Turki di kantornya. Mengenai penjualan hingga Desember ini, Vina mengaku terjadi penurunan. Hal ini menurutnya dikarenakan nilai dollar yang semakin melambung.
sumber : ANTARA
News